SISTEM URINARIA (SISTEM PERKEMIHAN)
November 3, 2010 at 6:39 pm (Praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia, Tugas pendahuluan FAAL)
Sistem perkemihan atau biasa juga disebut Urinary System adalah suatu system kerjasama tubuh yang memiliki tujuan utama mempertahankan keseimbangan internal atau Homeostatis.
Fungsi lainnya adalah untuk membuang produk-produk yang tidak
dibutuhkan oleh tubuh dan bayak fungsi lainnya yang akan dijelaskan
kemudian.Sistem perkemihan melibatkan 6 organ, yaitu:
- Ginjal
- ureter
- Kandung Kemih
- Saluran Kencing (Uretra)
Organ yang paling berperan dalam hal ini adalah Ginjal (Renal; Kidney).
ANATOMI GINJAL
Ginjal merupakan organ berbentuk seperti kacang yang terletak di kedua sisi columna vertebralis, di bawah liver dan limphe. Di bagian superior ginjal terdapat adrenal gland (juga disebut kelenjar suprarenal). Ginjal bersifat retroperitoneal, yang berarti terletak di belakang peritonium yang melapisi rongga abdomen. Kedua ginjal terletak di sekitar vertebra T12 hingga L3. Ginjal kanan biasanya terletak sedikit di bawah ginjal kiri untuk memberi tempat untuk hati. Sebagian dari bagian atas ginjal terlindungi oleh iga ke sebelas dan duabelas. Kedua ginjal dibungkus oleh dua lapisan lemak (lemak perirenal dan lemak pararenal) yang membantu meredam goncangan.
Ginjal kanan sedikit lebih rendah dibandingkan dengan ginjal kiri karena tertekan ke bawah oleh hati. Kutub atas ginjal kanan terletak setinggi iga keduabelas, sedangkan ginjal kiri terletak setinggi iga kesebelas. Pada orang dewasa, panjang ginjal sekitar 12-13 cm, lebarnya 6 cm, tebal 2,5 cm dan beratnya ± 140 gram ( pria=150 – 170 gram, wanita = 115-155 gram)
Kedua ureter merupakan saluran yang panjangnya sekitar 10-12 inci (25 ningga 30 cm), terbentang dari ginjal sampai vesica urinaria. Fungsi ureter menyalurkan urine ke vesica urinaria.
Vesica urinaria merupakan kantong berotot yang dapat mengempis, terletak dibelakang simfisis pubis. Fungsi vesica urinaria: (1) Sebagai tempat penyimpanan urine, dan (2) mendorong urine keluar dari tubuh.
Potongan longitudinal ginjal memperlihatkan dua daerah yang berbeda yaitu Korteks dan medula.
- Korteks : bagian luar dari ginjal
- Medula : Bagian dalam dari ginjal
- Piramid : Medula yang terbagi-bagi menjadi baji segitiga
- Kolumna Bertini ; Bagian korteks yang mengelilingi piramid.
- Papilaris berlini : Papila dari tiap piramid yang terbentuk dari persatuan bagian terminal dari banyak duktus pengumpul.
- Pelvis: Reservoar utama sistem pengumpulan ginjal.
- Kaliks minor: bagian ujung pelvis berbentuk seperti cawan yang mengalami penyempitan karena adanya duktus papilaris yang masuk ke bagian pelvis ginjal.
- Kaliks mayor: Kumpulan dari beberapa kaliks minor.
NEFRON
Di ulangi lagi. Unit fungsional ginjal adalah nefron. Pada manusia setiap ginjal mengandung 1-1,5 juta nefron yang pada dasarnya mempunyai struktur dan fungsi yang sama.Dapat dibedakan dua jenis nefron:
- Nefron kortikalis yaitu nefron yang glomerulinya terletak pada bagian luar dari korteks dengan lingkungan henle yang pendek dan tetap berada pada korteks atau mengadakan penetrasi hanya sampai ke zona luar dari medula.
- Nefron juxtamedullaris yaitu nefron yang glomerulinya terletak pada bagian dalam dari korteks dekat dengan cortex-medulla dengan lengkung henle yang panjang dan turun jauh ke dalam zona dalam dari medula, sebelum berbalik dan kembali ke cortex.
Bagian-bagian nefron:
a. Glomerolus
Suatu jaringan kapiler berbentuk bola yang
berasal dari arteriol afferent yang kemudian bersatu menuju arteriol
efferent, Berfungsi sebagai tempat filtrasi sebagian air dan zat yang
terlarut dari darah yang melewatinya.
b. Kapsula Bowman
Bagian dari tubulus yang melingkupi glomerolus untuk mengumpulkan cairan yang difiltrasi oleh kapiler glomerolus.
c. Tubulus, terbagi menjadi 3 yaitu:
1.Tubulus proksimal
Tubulus proksimal berfungsi mengadakan
reabsorbsi bahan-bahan dari cairan tubuli dan mensekresikan bahan-bahan
ke dalam cairan tubuli.
2.Lengkung Henle
Lengkung henle membentuk lengkungan tajam
berbentuk U. Terdiri dari pars descendens yaitu bagian yang menurun
terbenam dari korteks ke medula, dan pars ascendens yaitu bagian yang
naik kembali ke korteks. Bagian bawah dari lengkung henle mempunyai
dinding yang sangat tipis sehingga disebut segmen tipis, sedangkan
bagian atas yang lebih tebal disebut segmen tebal.
Lengkung henle berfungsi reabsorbsi
bahan-bahan dari cairan tubulus dan sekresi bahan-bahan ke dalam cairan
tubulus. Selain itu, berperan penting dalam mekanisme konsentrasi dan
dilusi urin.
3.Tubulus distal
Berfungsi dalam reabsorbsi dan sekresi zat-zat tertentu.
d. Duktus pengumpul (duktus kolektifus)
Satu duktus pengumpul mungkin menerima
cairan dari delapan nefron yang berlainan. Setiap duktus pengumpul
terbenam ke dalam medula untuk mengosongkan cairan isinya (urin) ke
dalam pelvis ginjal.
TP Nomor 1: Tulis ulang
tentang anatomi ginjal Tanpa menggunakan istilah Kesehatan atau bahasa
latin dan yunani nya.. (menggunakan bahasa Indonesia).FISIOLOGI GINJAL
Ginjal memiliki fungsi yaitu:- Pengeluaran zat sisa oranik
- Pengaturan konsentrasi ion-ion penting
- Pengaturan keseimbangan asam-basa tubuh
- Pengaturan produksi sel darah merah
- Pengaturan tekanan darah
- Pengendalian terbatas terhadap konsentrasi glukosa darah dan asam amino darah
- Pengeluaran zat beracun
Adapun proses pembentukan urin dapat di download di sini.
TP Nomor 3: Jelaskan proses pembentukan urin sesuai dengan video animasinya.
TP Nomor 4: buatlah daftar istilah untuk Sistem Urinaria, Contoh :
Istilah | Arti (dari literature) | Penjabaran dari arti |
superior | (dalam anatomi) terletak paling atas dalam tubuh dalam kaitannya dengan struktur atau permukaan lain. | Istilah yang digunakan untuk menunjukkan letak di atas dari…..
Misal: bagian superior ginjal = bagian atas ginjal |
dan selanjutnya…… | ……. | …… |
- Siregar, Harris, dkk. 1995. Sistem Urogenitalia Fisiologi Ginjal, Edisi ketiga. Bagian Ilmu Fisiologi Fakultas kedokteran Universitas Hasanuddin. Makassar.
- Pricw, Lorraine, 2006, pathophysioloy: clinical concepts of disease processes, 6/E, Alsevier Science.
- Sherwood. Fisiologi manusia dari sel ke sistem
Tidak ada komentar:
Posting Komentar