Jumat, 28 Februari 2014

PENYULUHAN HIPERTENSI

PENYULUHAN HIPERTENSI 

 

PRE PLANNING
PENYULUHAN HIPERTENSI
 

1.1.            Pendahuluan
Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan penyebab meningkatnya resiko penyakit stroke, jantung dan ginjal. Pada akhir abad 20, penyakit jantung dan pembuluh darah menjadi penyebab utama kematian di negara maju dan negara berkembang. Berdasarkan Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2001, kematian akibat penyakit jantung dan pembuluh darah di Indonesia sebesar 26,3%. Sedangkan data kematian di rumah sakit tahun 2005 sebesar 16,7%. Faktor resiko utama penyakit jantung dan pembuluh darah adalah hipetensi, di samping hiperkolesterollemia dandiabetes melitus.Menteri Kesehatan Dr. dr. Siti Fadilah Supari, Sp. JP (K) menyatakan, prevalensi hipertensi di Indonesia pada daerah urban dan rural berkisar antara 17-21%. Data secara nasional yang ada belum lengkap. Sebagian besar penderita hipertensi di Indonesia tidak terdeteksi, sementara mereka yang terdeteksi umumnya tidak menyadari kondisi penyakitnya, ujarnya pada Peringatan Hari Hipertensi 2007 di RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita Jakarta. Di dunia, hampir 1 milyar orang atau 1 dari 4 orang dewasa menderita tekanan darah tinggi. Tekanan darah tinggi merupakan penyakit kronis serius yang bisa merusak organ tubuh. Setiap tahun darah tinggi menjadi penyebab 1 dari setiap 7 kematian (7 juta per tahun) disamping menyebabkan kerusakan jantung, mata, otak dan ginjal. Berdasarkan data WHO dari 50% penderita hipertensi yang diketahui hanya 25% yang mendapat pengobatan, dan hanya 12,5% yang diobati dengan baik (Ruhyana. 2007).
Hipertensi adalah tekanan darah persisten dimana sistoliknya diatas 140 mmHg dan tekanan darah diatoliknya diatas 90 mmHg. Pada populasi manula, hipertensi didefinisikan sebagai tekan darah sistolik 160 mmHg dan tekanan diastolik 90 mmHg (Brunner & Suddart. 2002).
Hipertensi adalah salah satu penyakit yang banyak diderita orang tanpa mereka sendiri mengetahui. Hipertensi dikenal sabagai pembunuh dalam selimut dan lain-lain. Gejalanya hampir tidak terasa, sehingga penderita merasa tidak perlu datang ke dokter (Bangun. 2008).
Hipertensi adalah tekanan yang lebih tinggi dari 140/90 mmHg dan diklasifikasikan sesuai derajat keparahannya, mempunyai tentang tekanan darah normal tinggi sampai hipertensi maligna (Doengoes. 2003).

1.2.            Tujuan
1.2.1.      Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan lansia diharapkan dapat meningkatkan pengetahuannya mengenai hipertensi

1.2.2.      Tujuan Khusus
·         Lansia dapat menyebutkan pengertian hipertensi
·         Lansia dapat menyebutkan penyebab hipertensi
·         Lansia dapat menyebutkan tanda dann gejala hipertensi
·         Lansia dapat menyebut klasifikasi hipertensi
·         Lansia dapat menyebutkan jenis-jenis hipertensi
·         Lansia dapat mengetahui tentang cara pencegahan hipertensi
·         Lansia dapat mengetahui tentang cara penatalaksanaan hipertensi

1.3.            Sasaran
Lansia RT 23 Kel. Tangga Takat Kec. Seberang Ulu II Kota Palembang

1.4.            Metode
Diskusi dan Ceramah

1.5.            Tempat dan Waktu
· Tanggal Pelaksanaan : 19 Juni 2013
· Tempat Pelaksanaan             : Posyandu Kratisia

1.6.            Pembiayaan dan Sumber Dana
            Swadana Kelompok I

1.7.            Penutup
Demikianlah pre planning ini kami buat dengan sebenar-benarnya, sehingga diharapkan dapat menjadi bahan melaksanakan kegiatan selanjutnya.




SATUAN ACARA PENYULUHAN
HIPERTENSI


Pokok Bahasan                       : Penyakit Kardiovaskuler
Sub Pokok Bahasan                : Hipertensi
·         Pengertian Hipertensi
·         Penyebab Hipertensi
·         Tanda dan gejala Hipetensi
·         Klasifikasi hipertensi
·         Jenis-jenis hipertensi
·         Pencegahan  hipertensi
·         Penatalaksanaan hipertensi
Sasaran                                   : Lansia RT 23 Kel. Tangga Takat Kec. Seberang Ulu II
Hari/Tanggal                           : 19 Juni 2013
Waktu                                                 : 10:00 - Selesai
Tempat                                    : Posyandu Kratisia

1.1.            Tujuan
1.1.1.      Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan lansia diharapkan dapat meningkatkan pengetahuannya mengenai hipertensi

1.1.2.      Tujuan Khsusus
·         Lansia dapat menyebutkan pengertian hipertensi
·         Lansia dapat menyebutkan penyebab hipertensi
·         Lansia dapat menyebutkan tanda dann gejala hipertensi
·         Lansia dapat menyebut klasifikasi hipertensi
·         Lansia dapat menyebutkan jenis-jenis hipertensi
·         Lansia dapat mengetahui tentang cara pencegahan hipertensi
·         Lansia dapat mengetahui tentang cara penatalaksanaan hipertensi

1.2.            Sasaran
Lansia RT 23 Kel. Tangga Takat Kec. Seberang Ulu II

1.3.            Metode
Diskusi dan Ceramah

1.4.            Materi
Terlampir

1.5.            Tempat dan Waktu
· Tanggal Pelaksanaan : 19 Juni 2013
· Tempat Pelaksanaan             : Posyandu Kratisia

1.6.            Rencana Kegiatan
No.
Tahapan Penyuluhan
Kegiatan Penyuluhan
Kegiatan Peserta
Media/ Alat
Metode
1
Pembukaan/ 5 menit
·   Mengucapkan salam
·   Memperkenalkan diri
·   Menyampaikan topik bahasan
·   Apersepsi
·   Menjawab salam
·  Memperhatikan



·  Memberi tanggapan
Lieflet
Ceramah
Tanya Jawab
2
Isi / 20Menit
Menyampaikan maksud dan tujuan Penyuluhan
·    Pengertian Hipertensi
·    Penyebab hipertensi
·    Tanda dan gejala Hipetensi
·    Penatalaksanan hipertensi
·    Pencegahan hipertensi
Peserta memperhatikan materi yang disampaikan.
Lieflet
Ceramah
Tanya jawab.
3
Penutup/5 menit
·   Memberikan kesempatan kepada Lansia untuk bertanya

·   Memberikan reward untuk  Lansia yang dapat menjawab pertanyaan
·   Menutup penyuluhan dengan mengucapkan terima kasih
·      Peserta bertanya tentang materi yang disampaikan.
·       Menerima reward.



·     Menjawab salam. 
Lieflet
Ceramah tanya jawab dan
Diskusi.

1.7.            Evaluasi
·         Apa pengertian hipertensi?
·         Apa penyebab hipertensi?
·         Apa tanda dann gejala hipertensi?
·         Apa klasifikasi hipertensi?
·         Sebutkan jenis-jenis hipertensi?
·         Sebutkan cara pencegahan hipertensi?
·         Sebutkan cara penatalaksanaan hipertensi?







TINJAUAN TEORITIS

1.1.            Definisi
            Hipertensi adalah tekanan darah sistolik  140 mmHg dan tekanan darah diastolik  90 mmHg, atau bila pasien memakai obat anti hipertensi (Arif Mansjoer, 2001). Hipertensi adalah tekanan darah persisten dimana sistoliknya diatas 140 mmHg. Pada poplasi manula, hipertensi didefinisikan sebagai tekanan sistoliknya  160 mmHg dan tekanan diastoliknya  90 mmHg (Brunner & Suddarth, 2002). Hipertensi adalah salah satu penyakit yang banyak diderita orang tanpa mereka sendiri mengetahui. Hipertensi dikenal sabagai pembunuh dalam selimut dan lain-lain. Gejalanya hampir tidak terasa, sehingga penderita merasa tidak perlu datang ke dokter (Bangun. 2008).

1.2.            Etiologi
·         Hipertensi esensial / primer yaitu hipertensi yang tidak diketahui penyebabnya. Banyak faktor yang mempengaruhi, antara lain genetik, lingkungan, hiperaktivitas susunan saraf simpatis, sistem renin angiotensin, defek dalam sintesisna, peningkatan Na dan Ca intraseluler dan faktor-faktor resiko seperti obesitas, alkohol dan merokok
·         Hipertensi sekunder/renal. Penyebab spesifiknya diketahui seperti penggunaan estrogen, penyakit ginjal, hipertensi vaskuler renal, hipertiroidisme primer, syndrome cushing, hipertensi yang berhubungan dengan kehamilan dan lain-lain

1.3.            Patofisiologi
·         Hipertensi Primer
Adalah penyakit darah tinggi yang tidak langsung disebabkan oleh penyebab yang telah diketahui. Dalam bahasa sederhana atau menurut istilah awam adalah hipertensi yang penyababnya tidak atau belum diketahui. Mareka yang menderita hipertensi primer, tidak menunjukkan gejala apa pun.

·         Hipertensi Sekunder
Adalah hipertensi yang telah diketahui penyababnya. Timbulnya penyakit hipertensi sekunder sebagai akibat dan suatu penyakit, kondisi dan kebiasaan seseorang.

1.4.            Manifestasi Klinik
Menurut World Health organisasi (WHO), organisasi kesehatan dunia didalam peserikatan bangsa-bangsa (PBB), dalam bangun 2008, klasifikasi tekanan darah tinggi sebagai berikut:
·         Tekanan darah normal, apabila sistolik kurang atau sama dengan 140 dan diastolik kurang atau sama dengan 90 mmHg
·         Tekanan darah pembatas, apabila sistolik 141 – 149 dan diastolik 91 -94 mmHg
·         Tekanan darah tinggi atau hipertensi apabila sistolik lebih besar atau sama dengan 160 mmHg dan diastolic lebih besar atau sama dengan 95 mmHg

Klasifikasi Hipertensi berasarkann The Sixth Report of The Join National Comite on Prevention, Detection, Evaluationn & Treatment of High Blood Presure, 1997.
Kategori
Sistolik (mmHg)
Diastolic (mmHg)
Rekomendasi
Normal
<130
<85
Periksa ulang dalam 2 tahun
Perbatasan
130-139
85-89
Periksa ulang dalam 1 tahun
Hipertensi tingkat I
140-159
90-99
Konfirmasi dalam setengah bulan, modifikasi gaya hidup
Hipertens tingkat II
160-179
100-109
Evaluasi atau rujuk dalam 1 bulan
Hipertensi tingkat III
> 180
> 110
Evaluasi atau rujuk segera dalam 1 minggu berdasarkan ondisi klien

1.5.            Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan untuk membantu menegakan diagnosa hiprtensi antaralain:
·   Urinalisa
·   Kimia darah
·   Klirens kreatinin
·   Protein urine 24 jam
·   Asam urat
·   TSH

1.6.            Penatalaksanaan
·         Menurunkan BB (jika obesitas) jika  Obesitas
·         Melakukan aktivitas fisik
·         Mengurangi   konsumsi  natrium
·         Menghentikan rokok
·         Mengurangi alcohol











DAFTAR PUSTAKA



Bangun A.P . 2008
Khasiat Tanaman Obat Untuk Hipertensi . Jakarta : Sarana Pustaka Prima

Gunawan, Lany. 2001
Hipertensi (Tekanana Darah Tinggi). Jakarta : Kaniskus

Marliani, Lili. 2007
100 Question And Answer Hipertensi. Jakarta : Flex. Media Computindo

Peter, Wolf Hanns. 2008
Hipertensi cara mendeteksi dan mencegah tekanan darah tinggi sejak dini. Jakarta : BIP

Tidak ada komentar:

Posting Komentar