PENYULUHAN HIPERTENSI
PRE PLANNING
PENYULUHAN HIPERTENSI
1.1.
Pendahuluan
Hipertensi atau tekanan darah tinggi
merupakan penyebab meningkatnya resiko penyakit stroke, jantung dan ginjal.
Pada akhir abad 20, penyakit jantung dan pembuluh darah menjadi penyebab utama
kematian di negara maju dan negara berkembang. Berdasarkan Survei Kesehatan
Rumah Tangga (SKRT) tahun 2001, kematian akibat penyakit jantung dan pembuluh
darah di Indonesia sebesar 26,3%. Sedangkan data kematian di rumah sakit tahun
2005 sebesar 16,7%. Faktor resiko utama penyakit jantung dan pembuluh darah
adalah hipetensi, di samping hiperkolesterollemia dandiabetes melitus.Menteri
Kesehatan Dr. dr. Siti Fadilah Supari, Sp. JP (K) menyatakan, prevalensi
hipertensi di Indonesia pada daerah urban dan rural berkisar antara 17-21%.
Data secara nasional yang ada belum lengkap. Sebagian besar penderita
hipertensi di Indonesia tidak terdeteksi, sementara mereka yang terdeteksi
umumnya tidak menyadari kondisi penyakitnya, ujarnya pada Peringatan Hari
Hipertensi 2007 di RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita Jakarta. Di
dunia, hampir 1 milyar orang atau 1 dari 4 orang dewasa menderita tekanan darah
tinggi. Tekanan darah tinggi merupakan penyakit kronis serius yang bisa merusak
organ tubuh. Setiap tahun darah tinggi menjadi penyebab 1 dari setiap 7
kematian (7 juta per tahun) disamping menyebabkan kerusakan jantung, mata, otak
dan ginjal. Berdasarkan data WHO dari 50% penderita hipertensi yang diketahui
hanya 25% yang mendapat pengobatan, dan hanya 12,5% yang diobati dengan baik (Ruhyana.
2007).
Hipertensi adalah tekanan darah
persisten dimana sistoliknya diatas 140 mmHg dan tekanan darah diatoliknya
diatas 90 mmHg. Pada populasi manula, hipertensi didefinisikan sebagai tekan
darah sistolik 160 mmHg dan tekanan diastolik 90 mmHg (Brunner & Suddart.
2002).
Hipertensi adalah salah satu
penyakit yang banyak diderita orang tanpa mereka sendiri mengetahui. Hipertensi
dikenal sabagai pembunuh dalam selimut dan lain-lain. Gejalanya hampir tidak
terasa, sehingga penderita merasa tidak perlu datang ke dokter (Bangun. 2008).
Hipertensi adalah tekanan yang lebih
tinggi dari 140/90 mmHg dan diklasifikasikan sesuai derajat keparahannya,
mempunyai tentang tekanan darah normal tinggi sampai hipertensi maligna
(Doengoes. 2003).
1.2.
Tujuan
1.2.1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan lansia diharapkan dapat
meningkatkan pengetahuannya mengenai hipertensi
1.2.2. Tujuan Khusus
·
Lansia dapat menyebutkan pengertian hipertensi
·
Lansia dapat menyebutkan penyebab hipertensi
·
Lansia dapat menyebutkan tanda dann gejala hipertensi
·
Lansia dapat menyebut klasifikasi hipertensi
·
Lansia dapat menyebutkan jenis-jenis hipertensi
·
Lansia dapat mengetahui tentang cara pencegahan hipertensi
·
Lansia dapat mengetahui tentang cara penatalaksanaan hipertensi
1.3.
Sasaran
Lansia RT 23 Kel. Tangga Takat Kec.
Seberang Ulu II Kota Palembang
1.4.
Metode
Diskusi dan Ceramah
1.5.
Tempat dan Waktu
· Tanggal Pelaksanaan : 19 Juni 2013
· Tempat Pelaksanaan : Posyandu Kratisia
1.6.
Pembiayaan dan Sumber Dana
Swadana Kelompok
I
1.7.
Penutup
Demikianlah pre planning ini kami buat dengan
sebenar-benarnya, sehingga diharapkan dapat menjadi bahan melaksanakan kegiatan
selanjutnya.
SATUAN ACARA PENYULUHAN
HIPERTENSI
Pokok
Bahasan : Penyakit
Kardiovaskuler
Sub Pokok Bahasan : Hipertensi
·
Pengertian Hipertensi
·
Penyebab Hipertensi
·
Tanda dan gejala Hipetensi
·
Klasifikasi hipertensi
·
Jenis-jenis hipertensi
·
Pencegahan hipertensi
·
Penatalaksanaan hipertensi
Sasaran
: Lansia RT 23 Kel. Tangga
Takat Kec. Seberang Ulu II
Hari/Tanggal : 19 Juni 2013
Waktu
:
10:00 - Selesai
Tempat : Posyandu Kratisia
1.1.
Tujuan
1.1.1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan lansia diharapkan dapat
meningkatkan pengetahuannya mengenai hipertensi
1.1.2. Tujuan Khsusus
·
Lansia dapat menyebutkan pengertian hipertensi
·
Lansia dapat menyebutkan penyebab hipertensi
·
Lansia dapat menyebutkan tanda dann gejala hipertensi
·
Lansia dapat menyebut klasifikasi hipertensi
·
Lansia dapat menyebutkan jenis-jenis hipertensi
·
Lansia dapat mengetahui tentang cara pencegahan hipertensi
·
Lansia dapat mengetahui tentang cara penatalaksanaan hipertensi
1.2.
Sasaran
Lansia RT 23 Kel. Tangga Takat Kec.
Seberang Ulu II
1.3.
Metode
Diskusi dan Ceramah
1.4.
Materi
Terlampir
1.5.
Tempat dan Waktu
· Tanggal Pelaksanaan : 19 Juni 2013
· Tempat Pelaksanaan :
Posyandu Kratisia
1.6.
Rencana Kegiatan
No.
|
Tahapan Penyuluhan
|
Kegiatan Penyuluhan
|
Kegiatan Peserta
|
Media/ Alat
|
Metode
|
1
|
Pembukaan/ 5 menit
|
· Mengucapkan salam
· Memperkenalkan diri
· Menyampaikan topik bahasan
· Apersepsi
|
· Menjawab salam
· Memperhatikan
· Memberi tanggapan
|
Lieflet
|
Ceramah
Tanya Jawab
|
2
|
Isi / 20Menit
|
Menyampaikan maksud dan
tujuan Penyuluhan
· Pengertian Hipertensi
· Penyebab hipertensi
· Tanda dan gejala Hipetensi
· Penatalaksanan hipertensi
· Pencegahan hipertensi
|
Peserta
memperhatikan materi yang disampaikan.
|
Lieflet
|
Ceramah
Tanya jawab.
|
3
|
Penutup/5 menit
|
· Memberikan kesempatan
kepada Lansia untuk bertanya
· Memberikan reward
untuk Lansia yang dapat menjawab
pertanyaan
· Menutup penyuluhan dengan
mengucapkan terima kasih
|
· Peserta bertanya tentang
materi yang disampaikan.
· Menerima reward.
· Menjawab salam.
|
Lieflet
|
Ceramah tanya jawab dan
Diskusi.
|
1.7.
Evaluasi
·
Apa pengertian hipertensi?
·
Apa penyebab hipertensi?
·
Apa tanda dann gejala hipertensi?
·
Apa klasifikasi hipertensi?
·
Sebutkan jenis-jenis hipertensi?
·
Sebutkan cara pencegahan hipertensi?
·
Sebutkan cara penatalaksanaan hipertensi?
TINJAUAN TEORITIS
1.1.
Definisi
Hipertensi
adalah tekanan darah sistolik 140 mmHg
dan tekanan darah diastolik 90 mmHg,
atau bila pasien memakai obat anti hipertensi (Arif Mansjoer, 2001).
Hipertensi
adalah tekanan darah persisten dimana sistoliknya diatas 140 mmHg. Pada
poplasi
manula, hipertensi didefinisikan sebagai tekanan sistoliknya 160 mmHg
dan tekanan diastoliknya 90 mmHg (Brunner & Suddarth, 2002).
Hipertensi adalah salah satu penyakit yang banyak diderita orang tanpa
mereka
sendiri mengetahui. Hipertensi dikenal sabagai pembunuh dalam selimut
dan
lain-lain. Gejalanya hampir tidak terasa, sehingga penderita merasa
tidak perlu
datang ke dokter (Bangun. 2008).
1.2.
Etiologi
·
Hipertensi esensial / primer yaitu hipertensi yang tidak
diketahui penyebabnya. Banyak faktor yang mempengaruhi, antara lain genetik,
lingkungan, hiperaktivitas susunan saraf simpatis, sistem renin angiotensin,
defek dalam sintesisna, peningkatan Na dan Ca intraseluler dan faktor-faktor
resiko seperti obesitas, alkohol dan merokok
·
Hipertensi sekunder/renal. Penyebab spesifiknya diketahui seperti
penggunaan estrogen, penyakit ginjal, hipertensi vaskuler renal,
hipertiroidisme primer, syndrome cushing, hipertensi yang berhubungan
dengan kehamilan dan lain-lain
1.3.
Patofisiologi
·
Hipertensi Primer
Adalah penyakit darah tinggi yang tidak langsung
disebabkan oleh penyebab yang telah diketahui. Dalam bahasa sederhana atau
menurut istilah awam adalah hipertensi yang penyababnya tidak atau belum
diketahui. Mareka yang menderita hipertensi primer, tidak menunjukkan gejala
apa pun.
·
Hipertensi Sekunder
Adalah hipertensi yang telah diketahui penyababnya.
Timbulnya penyakit hipertensi sekunder sebagai akibat dan suatu penyakit,
kondisi dan kebiasaan seseorang.
1.4.
Manifestasi Klinik
Menurut World Health organisasi (WHO), organisasi
kesehatan dunia didalam peserikatan bangsa-bangsa (PBB), dalam bangun 2008, klasifikasi
tekanan darah tinggi sebagai berikut:
·
Tekanan darah normal, apabila sistolik kurang atau sama dengan 140 dan
diastolik kurang atau sama dengan 90 mmHg
·
Tekanan darah pembatas, apabila sistolik 141 – 149 dan diastolik 91 -94
mmHg
·
Tekanan darah tinggi atau hipertensi apabila sistolik lebih besar atau sama
dengan 160 mmHg dan diastolic lebih besar atau sama dengan 95 mmHg
Klasifikasi Hipertensi berasarkann The Sixth Report of
The Join National Comite on Prevention, Detection, Evaluationn & Treatment
of High Blood Presure, 1997.
Kategori
|
Sistolik (mmHg)
|
Diastolic (mmHg)
|
Rekomendasi
|
Normal
|
<130
|
<85
|
Periksa
ulang dalam 2 tahun
|
Perbatasan
|
130-139
|
85-89
|
Periksa
ulang dalam 1 tahun
|
Hipertensi
tingkat I
|
140-159
|
90-99
|
Konfirmasi
dalam setengah bulan, modifikasi gaya hidup
|
Hipertens
tingkat II
|
160-179
|
100-109
|
Evaluasi
atau rujuk dalam 1 bulan
|
Hipertensi
tingkat III
|
>
180
|
>
110
|
Evaluasi
atau rujuk segera dalam 1 minggu berdasarkan ondisi klien
|
1.5.
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan untuk membantu
menegakan diagnosa hiprtensi antaralain:
· Urinalisa
· Kimia darah
· Klirens kreatinin
· Protein urine 24 jam
· Asam urat
· TSH
1.6.
Penatalaksanaan
·
Menurunkan BB (jika obesitas) jika Obesitas
·
Melakukan aktivitas fisik
·
Mengurangi
konsumsi natrium
·
Menghentikan rokok
·
Mengurangi alcohol
DAFTAR PUSTAKA
Bangun A.P . 2008
Khasiat
Tanaman Obat Untuk Hipertensi . Jakarta : Sarana Pustaka Prima
Gunawan, Lany. 2001
Hipertensi
(Tekanana Darah Tinggi). Jakarta : Kaniskus
Marliani, Lili. 2007
100 Question
And Answer Hipertensi. Jakarta : Flex. Media Computindo
Peter, Wolf Hanns. 2008
Hipertensi
cara mendeteksi dan mencegah tekanan darah tinggi sejak dini. Jakarta : BIP
Tidak ada komentar:
Posting Komentar